Friday, December 7, 2007

Tertutuplah Pintu- Bahasa~ Jalaluddin Rumi

Ada kucupan yang sungguh kami ingini
pada sepanjang hidup kami,
sentuhan sang Jiwa pada tubuh kami.

Air laut memohon mutiara
agar memecahkan cengkerangnya.

Dan bunga Lili, sepenuh nafsu
menunggu Kekasih yang liar!

Ketika malam, kubuka jendela
kupinta bulan datang bertandang
dan membenamkan wajahnya pada wajahku.
bernafas ke dalam diriku.

Menutup pintu-bahasa
Membuka jendela-cinta.

Bulan yang tak memerlukan pintu
ia hanya rindu jendela yang terbuka.

~ Jalaluddin Rumi


Sumber: http://penyair.wordpress.com/2007/12/06/tertutuplah-pintu-bahasa-jalaluddin-rumi/

1 comment:

BiSkUtZ LeMaU said...

sekali sekala bace puisi ni cam best2 lah plak..

Perhatian

Info: Kepada teman-teman pengunjung, dijemput untuk melawat teratak kedua saya di http://diariungu.com